Ribuan Warga Serbia Protes Proyek Hotel Milik Menantu Trump. Pada 11 November 2025, ribuan warga Serbia membentuk barikade manusia di pusat Belgrade untuk protes proyek hotel mewah milik Jared Kushner, menantu mantan presiden AS Donald Trump. Demonstrasi ini, yang memuncak di depan reruntuhan bekas markas militer General Staff yang dibom NATO pada 1999, jadi simbol perlawanan terhadap apa yang disebut “penjualan warisan nasional” kepada kepentingan asing. Pemerintah Serbia baru saja sahkan undang-undang khusus untuk percepat pembangunan, tapi aksi ini langsung hentikan pekerja di lokasi. Kushner, melalui perusahaannya Affinity Global Development, rencanakan kompleks mewah senilai 500 juta euro dengan hotel, ritel, dan 1.500 unit apartemen di atas situs bersejarah itu. Di tengah euforia politik pasca-pemilu, protes ini soroti ketegangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya—pertanyaan besar: apakah Belgrade siap jual masa lalunya demi masa depan? REVIEW KOMIK
Protes Massal yang Mengguncang Belgrade: Ribuan Warga Serbia Protes Proyek Hotel Milik Menantu Trump
Aksi protes dimulai pagi hari dengan sekitar 5.000 warga berkumpul di sekitar kompleks General Staff, bekas markas Angkatan Darat Yugoslavia yang hancur akibat serangan NATO selama perang Kosovo. Demonstran, dari kalangan aktivis lingkungan hingga veteran perang, bentuk rantai manusia sepanjang 500 meter untuk blokir akses pekerja. Slogan seperti “Jangan jual Belgrade!” dan “Warisan bukan komoditas!” bergema sepanjang hari, dengan musik tradisional Serbia dan spanduk foto reruntuhan situs itu. Polisi, yang awalnya pasang barikade, akhirnya mundur setelah bentrokan kecil yang lukai 10 orang—tapi tak ada penangkapan massal.
Ini bukan demo spontan. Gerakan ini dipicu undang-undang khusus yang disahkan parlemen Serbia pada 7 November lalu dengan suara 130-40, yang cabut status dilindungi situs itu dan beri Kushner hak sewa 99 tahun. Aktivis bilang, “Ini bukan soal Trump atau Kushner—ini soal pemerintah yang prioritaskan investor asing daripada rakyat.” Protes lanjut ke malam, dengan konser solidaritas di depan gedung parlemen, tarik tambahan 2.000 orang. Dampak langsung: proyek konstruksi dihentikan sementara, dan saham perusahaan Kushner turun 3 persen di pasar AS pagi ini.
Kontroversi Proyek Kushner di Situs Bersejarah: Ribuan Warga Serbia Protes Proyek Hotel Milik Menantu Trump
Proyek Kushner, yang diumumkan Mei 2024, rencanakan bangun kompleks mewah di lahan 3,5 hektar bekas markas militer—situs yang jadi simbol perlawanan Serbia terhadap NATO. Affinity Global, perusahaan Kushner, dapat deal dengan pemerintah Serbia untuk sewa jangka panjang senilai 500 juta euro, janji ciptakan 2.000 lapangan kerja dan dorong pariwisata. Tapi, kritik membanjir: situs itu dilindungi UNESCO sebagai warisan budaya, dan pembangunan bakal hancurkan reruntuhan yang jadi monumen perang 1999.
Kushner, yang punya pengalaman properti di Timur Tengah dan Eropa Timur, lihat ini peluang besar—dia bilang dalam pernyataan Mei lalu, “Ini investasi untuk masa depan Serbia.” Tapi, warga lihat sebagai kolusi: pemerintah Aleksandar Vučić, yang dekat dengan Trump, tuduh prioritaskan elite daripada pelestarian. Undang-undang khusus itu lewati debat panas di parlemen, dengan oposisi boikot dan tuduh korupsi. Ekonomi Serbia memang butuh dorongan—pariwisata capai 2 miliar euro tahun lalu—tapi protes ini soroti biaya budaya: hilangnya situs bersejarah berarti hilang identitas nasional. Analis bilang, ini mirip kontroversi Trump Tower di Rio de Janeiro tahun 2018, di mana protes hentikan proyek setahun.
Dampak Politik dan Sosial yang Lebih Luas
Protes ini tak cuma soal batu bata—ini cermin ketegangan sosial Serbia yang makin dalam. Vučić, presiden sejak 2017, hadapi kritik soal otoritarianisme, dan aksi ini jadi platform oposisi untuk tuntut transparansi. Ribuan demonstran termasuk mahasiswa, seniman, dan keluarga korban perang 1999, yang lihat situs itu sebagai makam simbolis. Sosial media meledak: tagar #SaveBelgrade trending dengan 1 juta post dalam 24 jam, campur foto barikade manusia dan meme Kushner sebagai “penjajah modern.”
Politiknya rumit: Serbia lagi negosiasi masuk Uni Eropa, dan proyek Kushner janji dorong investasi AS—tapi protes ini bisa rusak citra. Oposisi Demokrat bilang, “Ini bukti pemerintah jual negara ke Trump.” Dampak sosialnya: solidaritas antar-generasi tumbuh, dengan veteran ajar anak muda soal perang Kosovo. Ekonomi, sementara itu, campur: proyek janji lapangan kerja, tapi protes hentikan turis—pengunjung situs turun 20 persen minggu ini. Di tengah pemilu 2026 mendekat, Vučić harus tangani ini hati-hati—kalau eskalasi, bisa picu krisis seperti demo 2023 soal korupsi.
Kesimpulan
Protes ribuan warga Serbia terhadap proyek hotel milik Jared Kushner pada 11 November 2025 jadi pernyataan kuat soal pelestarian warisan di tengah godaan ekonomi. Dari barikade manusia di Belgrade hingga kontroversi undang-undang khusus, aksi ini soroti konflik antara masa lalu dan masa depan—situs General Staff bukan cuma reruntuhan, tapi simbol perjuangan nasional. Dampak politiknya luas, dari tekanan pada Vučić hingga solidaritas sosial yang tumbuh. Di akhir, ini ingatkan: pembangunan tak boleh abaikan akar budaya. Bagi Serbia, protes ini bisa hentikan proyek atau picu reformasi—pekan depan, sidang pengadilan soal status situs bakal tentukan arah. Yang pasti, suara warga Belgrade takkan diam begitu saja.
