Pria Bersenjata Tembak Mati Seorang Wali Kota di Meksiko. Pagi 20 Oktober 2025, Meksiko diguncang lagi oleh tragedi kekerasan politik: Wali Kota Pisaflores di negara bagian Hidalgo, Miguel Bahena Solorzano, ditembak mati di tengah jalan oleh pria bersenjata yang langsung kabur. Kejadian ini terjadi di pusat kota kecil itu, hanya beberapa jam setelah Bahena hadiri rapat dewan setempat. Dengan setidaknya lima luka tembak di tubuhnya, korban dinyatakan meninggal di tempat oleh paramedis. Ini jadi kasus ke-15 pembunuhan pejabat lokal di Meksiko sejak awal 2025, soroti betapa rapuhnya keamanan di tengah kartel yang kian ganas. Polisi Hidalgo langsung bentuk tim khusus untuk buru pelaku, sementara pemerintah pusat janji investigasi mendalam. Di negara yang sudah kehilangan 37 kandidat pemilu tahun lalu karena kekerasan, pembunuhan ini bukan sekadar berita; ia peringatan bahwa demokrasi Meksiko sedang di ujung tanduk. REVIEW FILM
Kronologi Kejadian yang Menggemparkan: Pria Bersenjata Tembak Mati Seorang Wali Kota di Meksiko
Miguel Bahena, 48 tahun dan baru menjabat wali kota sejak Januari 2025, keluar dari kantor dewan sekitar pukul 19.30 waktu setempat. Saat berjalan ke mobilnya di jalan utama Pisaflores—kota kecil dengan 15 ribu jiwa di pegunungan Hidalgo—seorang pria bertopeng mendekat dari motor tanpa pelat. Tanpa peringatan, pelaku tembakkan senjata otomatis jenis AK-47 ke arah Bahena, yang langsung roboh. Saksi mata bilang, tembakan berlangsung 10 detik, dengan peluru menghantam dada dan kepala korban. Pelaku lompat ke motor dan kabur ke arah hutan terdekat, tinggalkan motor terbakar sebagai pengalih perhatian.
Polisi tiba 5 menit kemudian, tapi terlambat—Bahena sudah tak bernyawa. Rekaman CCTV dari toko terdekat tangkap momen itu, tunjukkan pelaku sendirian tanpa rekan. Investigasi awal soroti motif kartel: Pisaflores jadi jalur lalu lintas narkoba dari Michoacán, dan Bahena pernah tolak “pungutan” dari geng lokal. Ini mirip kasus wali kota Chilapa, Guerrero, yang dibunuh Juni lalu karena tolak kolusi dengan kartel. Kejadian ini cepat viral di media sosial, dengan tagar #JusticiaParaMiguel trending di Meksiko, tuntut pemerintah tingkatkan perlindungan pejabat daerah.
Dampak Kekerasan terhadap Pejabat Lokal di Hidalgo: Pria Bersenjata Tembak Mati Seorang Wali Kota di Meksiko
Hidalgo, negara bagian tenang di pusat Meksiko, kini jadi hotspot kekerasan politik. Pembunuhan Bahena jadi yang ke-4 di wilayah itu tahun ini, naik dari nol di 2024. Pejabat lokal seperti wali kota sering jadi target karena pegang kendali proyek infrastruktur—jalan, bendungan, dan pasar—yang kartel incar untuk cuci uang. Bahena, anggota Partai Revolusioner Institusional (PRI), baru usulkan proyek jalan tol yang tolak tawaran “perlindungan” dari kartel La Familia Michoacana.
Dampaknya luas: Dewan kota Pisaflores tutup sementara, dan wakil wali kota ambil alih dengan pengawalan bersenjata 24 jam. Masyarakat lokal, yang bergantung pada pariwisata pegunungan, khawatir wisatawan kabur—ekonomi kota turun 20 persen sejak insiden serupa tahun lalu. Pemerintah Hidalgo tambah 50 polisi untuk patroli, tapi kritik muncul: Anggaran keamanan 2025 cuma 10 persen dari total, lebih banyak untuk infrastruktur. Ini soroti dilema: Pejabat daerah tak punya bodyguard federal, beda dengan gubernur, bikin mereka rawan seperti Bahena yang tolak tawaran perlindungan swasta.
Konteks Kekerasan Politik yang Makin Parah di Meksiko
Pembunuhan Bahena bagian dari pola kekerasan politik Meksiko yang capai rekor 2025. Sejak Juni 2024, 45 kandidat dan pejabat terbunuh, naik 30 persen dari 2021, menurut data INE (Instituto Nacional Electoral). Kartel seperti Sinaloa dan Jalisco New Generation incar pejabat untuk kendali wilayah—dari tambang ilegal hingga rute kokain. Presiden Claudia Sheinbaum, yang janji “hug not bullet” saat kampanye, kini hadapi kritik karena tingkat pembunuhan pejabat naik 15 persen di enam bulan pertama masa jabatannya.
Konteks nasional: 90 persen wilayah Meksiko punya pengaruh kartel, dan pemilu lokal 2027 jadi target baru. INE catat 200 ancaman terhadap kandidat sejak Januari, tapi perlindungan cuma untuk 50 orang. Internasional, AS tekan Meksiko tingkatkan patroli perbatas, tapi Sheinbaum tolak “intervensi”. Kasus Bahena picu protes di Mexico City, tuntut undang-undang khusus lindungi wali kota—mirip undang-undang anti-korupsi 2024 yang gagal ditegakkan. Kekerasan ini bukan cuma statistik; ia erosi demokrasi, bikin pejabat takut maju dan rakyat kehilangan suara.
Kesimpulan
Pembunuhan Wali Kota Miguel Bahena di Pisaflores adalah pukulan telak bagi Meksiko yang sedang bergulat dengan kekerasan politik. Dari kronologi tembakan brutal, dampak langsung di Hidalgo, hingga konteks nasional yang memprihatinkan, kejadian ini ingatkan betapa kartel kuasai narasi kekuasaan. Pemerintah Sheinbaum punya peluang ubah: Tingkatkan anggaran keamanan, lindungi pejabat daerah, dan tegas lawan kartel. Tanpa itu, 2027 bisa jadi pemilu berdarah lagi. Bagi rakyat Pisaflores dan Meksiko, Bahena bukan korban; ia martir yang tuntut keadilan. Saat polisi buru pelaku, dunia tunggu langkah berani—karena di negara 130 juta jiwa ini, damai tak datang sendiri.