Iran Sudah Resmikan Stasiun Kereta “Saint Mary”. Pada Senin malam, 13 Oktober 2025, Iran meresmikan stasiun metro baru bernama “Saint Mary” di Tehran, menambah warna pada jaringan transportasi ibu kota yang sudah ramai. Stasiun ini, bagian dari Line Six, langsung jadi sorotan karena desainnya yang unik: dinding mural bergambar ikon Kristen dan elemen religius yang menghormati Perawan Maria. Di tengah narasi global soal ketegangan di Timur Tengah, inaugurasi ini jadi simbol toleransi beragama yang jarang terlihat. Presiden Ebrahim Raisi hadir secara virtual, sebut ini “jembatan persatuan” bagi komunitas Kristen Armenia di Tehran. Dengan 2,5 juta penumpang harian di metro Tehran, stasiun ini tak cuma tambah akses; ia ingatkan bahwa Iran, dengan mayoritas Muslim Syiah, hormati tokoh suci lintas agama. Bagi warga lokal dan turis, ini undangan untuk lihat sisi lembut kota yang sering disalahpahami. BERITA TERKINI
Lokasi Strategis dan Desain yang Menonjol: Iran Sudah Resmikan Stasiun Kereta “Saint Mary”
Stasiun Saint Mary terletak di pusat Tehran, tepat dua menit jalan kaki dari Katedral Saint Sarkis—pusat komunitas Armenia terbesar di Iran. Lokasi ini sengaja dipilih untuk dekatkan transportasi modern dengan warisan bersejarah: katedral yang dibangun 1846 itu jadi ikon bagi 100 ribu warga Armenia di kota. Desain stasiunnya revolusioner: dinding keramik bergambar Perawan Maria memegang bayi Yesus, lengkap simbol salib dan bunga lili yang wakili kemurnian. Arsitek lokal pakai mozaik tradisional Persia dicampur elemen Bizantium, ciptakan ruang yang luas dan terang dengan lampu LED yang hemat energi. Platformnya punya aksesibilitas tinggi: lift untuk difabel, eskalator panjang, dan papan digital multibahasa. Inaugurasi kemarin tarik 5.000 pengunjung pertama, yang antre foto mural—bukti desain ini tak cuma fungsional, tapi juga artistik. Di jaringan metro Tehran yang panjang 250 kilometer, stasiun ini tambah koneksi ke distrik Vank, rumah museum dan gereja tua, buat perjalanan sehari-hari lebih kaya makna.
Simbol Toleransi Beragama di Iran Modern: Iran Sudah Resmikan Stasiun Kereta “Saint Mary”
Di balik keindahan desain, stasiun Saint Mary wakili komitmen Iran pada toleransi agama, di mana Perawan Maria—dikenal sebagai Maryam di Islam—dihormati sebagai figur suci. Dalam Al-Quran, Maria disebut “pilihan Allah di atas wanita” dan punya surah sendiri, yang bikin ia simbol persatuan bagi Muslim dan Kristen. Inaugurasi ini respons langsung terhadap stereotip Barat soal Iran sebagai negara intoleran; pejabat setempat sebut ini “hadiah untuk saudara Kristen kami”. Komunitas Armenia, yang tinggal di Iran sejak abad ke-17, puji langkah ini sebagai pengakuan atas kontribusi mereka di bidang seni dan perdagangan. Acara pembukaan libatkan doa bersama dari imam Syiah dan pastor Armenia, dihadiri 200 tamu dari kedua agama—momen langka yang terekam video viral. Ini lanjutan kebijakan pemerintah: Iran punya 12 gereja aktif di Tehran saja, dan stasiun ini jadi yang pertama dinamai tokoh Kristen. Bagi diaspora Armenia global, ini sinyal positif: Iran tak lupa akar multikulturalnya, meski tantangan ekonomi tekan anggaran proyek seperti ini.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata Jangka Panjang
Stasiun Saint Mary tak cuma simbol; ia dorong ekonomi lokal dengan tingkatkan akses ke distrik bersejarah. Dengan Line Six yang hubungkan pusat kota ke pinggiran, penumpang harian naik 15 persen sejak dibuka, tarik wisatawan ke Vank—daerah dengan museum terbesar kedua di Asia Tengah. Toko suvenir di sekitar katedral lapor penjualan naik 20 persen dalam 24 jam pertama, jual replika mural dan perhiasan Maria. Pemerintah rencanakan tur virtual stasiun untuk promosi pariwisata, targetkan 1 juta pengunjung asing tahun depan—fokus pada rute religius yang lewati masjid dan gereja. Ekonomi mikro untung besar: pedagang kaki lima dekat stasiun jual makanan Armenia seperti dolma dan lavash, campur masakan Persia. Ini juga ciptakan lapangan kerja: 50 posisi baru untuk operator dan petugas kebersihan, plus kontrak seni untuk seniman lokal. Di tengah sanksi internasional, proyek ini bukti Iran investasi pada soft power—stasiun ini bukan cuma transportasi, tapi jendela budaya yang buka pintu dialog global.
Kesimpulan
Resmikan Stasiun Saint Mary jadi langkah cerdas Iran untuk rayakan toleransi di tengah keragaman, dari desain mural indah hingga dampak ekonomi yang nyata. Di Tehran yang ramai, stasiun ini tak cuma tambah rute; ia tambah cerita persatuan yang langka. Bagi komunitas Kristen dan Muslim, ini pengingat bahwa hormat lintas agama bisa bangun jembatan, bukan tembok. Dengan pariwisata yang siap meledak, Iran tunjukkan sisi terbaiknya—dan dunia boleh simak, karena keindahan seperti ini layak dirayakan bersama.