Alasan Dari Banyak Gen Z yang Menyesel Berkuliah

alasan-dari-banyak-gen-z-yang-menyesel-berkuliah

Alasan Dari Banyak Gen Z yang Menyesel Berkuliah. Saat ini banyak generasi Z, yang sedang mempertanyakan arti kuliah. Data global menunjukkan penurunan minat terhadap pendidikan tinggi di kalangan Gen Z, dengan banyak yang menyesali keputusan mereka berkuliah. Di Indonesia, pada 2025, fenomena ini juga terlihat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, di mana biaya kuliah meroket, sementara lapangan kerja tak selalu sepadan dengan gelar. Beban finansial, ketidaksesuaian ekspektasi, dan pesatnya perkembangan teknologi menjadi pemicu utama. Artikel ini mengupas alasan di balik penyesalan tersebut, relevansi kuliah di era modern, dan apakah pendidikan tinggi masih menjadi pilihan terbaik. BERITA LAINNYA

Alasan Utama Kenapa Mereka Menyesal Kuliah

Beberapa faktor mendorong penyesalan Gen Z terhadap kuliah. Pertama, biaya pendidikan yang melonjak tajam. Di Indonesia, biaya kuliah di universitas swasta bisa mencapai Rp20-50 juta per tahun, belum termasuk biaya hidup. Banyak Gen Z terjebak utang atau beban finansial keluarga, sementara lulusan sering kali mendapat pekerjaan dengan gaji di bawah ekspektasi, seperti Rp5-7 juta per bulan, yang tak sebanding dengan investasi. Kedua, kurikulum yang ketinggalan zaman. Banyak jurusan, terutama di bidang non-STEM, dianggap kurang relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang kini mengutamakan keterampilan teknologi dan digital. Ketiga, tekanan mental selama kuliah, seperti tugas menumpuk dan ketidakpastian karier, membuat sebagian Gen Z merasa pengalaman kuliah lebih melelahkan daripada bermanfaat.

Apakah Kuliah Menjadi Tidak Penting: Alasan Dari Banyak Gen Z yang Menyesel Berkuliah

Kuliah tidak sepenuhnya kehilangan relevansi, tetapi nilainya saat ini sedang menjadi pertanyaan. Di era digital, banyak keterampilan bisa dipelajari secara mandiri melalui platform seperti Coursera, YouTube, atau bootcamp coding, yang lebih murah dan fleksibel. Profesi seperti content creator, pengembang aplikasi, atau digital marketer sering kali tak mensyaratkan gelar sarjana. Namun, untuk bidang seperti kedokteran, hukum, atau teknik, kuliah tetap krusial karena kualifikasi formal masih diperlukan. Selain itu, kuliah menawarkan jejaring sosial dan pengalaman pengembangan diri yang sulit didapat di luar kampus. Meski begitu, Gen Z menilai manfaat ini sering tak sepadan dengan biaya dan waktu, terutama jika mereka bisa sukses melalui jalur alternatif seperti kewirausahaan atau pelatihan vokasi.

Jadi Bagusan Kuliah atau Tidak?

Memilih kuliah atau tidak tergantung pada tujuan individu. Bagi mereka yang ingin karier di bidang akademik atau profesi berlisensi, kuliah tetap menjadi keharusan. Namun, untuk Gen Z yang lebih pragmatis dan berorientasi pada keterampilan praktis, jalur non-kuliah seperti kursus online, magang, atau memulai usaha bisa lebih efektif. Data menunjukkan 60% Gen Z di Indonesia tertarik pada kewirausahaan, dengan banyak yang sukses sebagai freelancer atau startup founder tanpa gelar. Kuliah juga tidak menjamin kesuksesan finansial, terutama jika lulusan masuk ke pasar kerja yang kompetitif dengan keterampilan yang kurang relevan. Yang terpenting, keputusan harus berdasarkan minat, kemampuan finansial, dan riset mendalam tentang prospek karier.

Kesimpulan: Alasan Dari Banyak Gen Z yang Menyesel Berkuliah

Penyesalan Generasi Z terhadap perkuliahan memberitahukan bahwa adanya perubahan zaman, dimana pendididkan tinggi menjadi hal yang tidak bisa menjaminkan kesuksesan. Tingginya biaya, kurikulum yang kadang tak relevan, dan tekanan mental menjadi pemicu utama. Meski kuliah masih penting untuk beberapa profesi, jalur alternatif seperti pelatihan digital atau kewirausahaan kini sama menariknya. Gen Z perlu mempertimbangkan tujuan dan sumber daya mereka sebelum memilih kuliah atau tidak, agar keputusan yang diambil membawa manfaat jangka panjang tanpa penyesalan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *