Kisah Salah Tangkap di Inggris, Dibebaskan Setelah 38 Tahun

kisah-salah-tangkap-di-inggris-dibebaskan-setelah-38-tahun

Kisah Salah Tangkap di Inggris, Dibebaskan Setelah 38 Tahun. Sebuah kisah keadilan yang tertunda hampir empat dekade akhirnya berakhir dengan kebebasan bagi Peter Sullivan, pria berusia 68 tahun yang menghabiskan 38 tahun di balik jeruji besi karena tuduhan pembunuhan yang salah. Pada 13 Mei 2025, Pengadilan Banding Inggris membatalkan vonisnya atas pembunuhan Diane Sindall, seorang pelayan bar berusia 21 tahun yang dibunuh secara brutal di Bebington, dekat Liverpool, pada 1986. Sullivan, yang dijuluki “Beast of Birkenhead” oleh media saat itu, dibebaskan segera setelah sidang virtual dari HMP Wakefield. Air matanya mengalir deras saat tiga hakim—Lord Justice Holroyde, Mr Justice Goss, dan Mr Justice Bryan—mengumumkan bukti DNA baru yang membuktikan ketidakbersalahannya. “Saya tidak marah, tidak pahit,” ujarnya melalui pengacaranya, Sarah Myatt, di depan Royal Courts of Justice. Kasus ini jadi yang terpanjang dalam sejarah salah tangkap di Inggris, picu kritik tajam pada sistem peradilan yang lambat dan rentan kesalahan. BERITA TERKINI

Kasus Pembunuhan yang Mengguncang: Kisah Salah Tangkap di Inggris, Dibebaskan Setelah 38 Tahun

Diane Sindall ditemukan tewas di Borough Road, Birkenhead, pada 23 November 1986, dengan luka parah akibat tusukan dan gigitan. Tubuhnya ditemukan telanjang dan terluka bakar, picu kepanikan di komunitas lokal. Sullivan, sopir truk berusia 29 tahun saat itu, ditangkap dua minggu kemudian berdasarkan kesaksian saksi mata yang samar dan bukti forensik lemah, termasuk gigitan di tubuh korban yang diklaim cocok dengan giginya. Sidang di Pengadilan Mahkota Liverpool pada 1987 berlangsung dramatis: jaksa gambarkan Sullivan sebagai “Mersey Ripper” yang kejam, meski tidak ada motif jelas. Juri memvonis bersalah dalam dua jam, dan ia dijatuhi hukuman seumur hidup. Media sensasionalkan kasus itu, sebut Sullivan “Wolfman” karena gigitan, tapi keluarga Sindall tetap berduka atas kehilangan yang tak tergantikan. “Diane adalah gadis ceria yang dicinta semua orang,” kata saudaranya, menolak vonis sebagai keadilan palsu.

Perjuangan Panjang Menuju Kebebasan: Kisah Salah Tangkap di Inggris, Dibebaskan Setelah 38 Tahun

Sullivan ajukan banding berkali-kali, tapi ditolak. Pada 2008, Komisi Tinjau Kasus Pidana (CCRC) tolak rujukannya karena tes DNA saat itu tak cukup kuat. Banding 2019 juga gagal. Tapi kemajuan forensik ubah segalanya: pada 2024, sampel semen terpelihara dari pakaian Sindall diuji ulang dengan teknologi baru, hasilkan profil DNA pria tak dikenal yang tak cocok dengan Sullivan atau keluarga korban. CCRC rujuk kasus itu ke Pengadilan Banding pada Maret 2025. Sidang Mei berlangsung emosional: Sullivan ikut via video link, tangannya menutup mulut saat hakim sebut vonis “tidak aman” karena bukti gigitan cacat dan pengakuan polisi diragukan. Pengacaranya, Sarah Myatt, bilang Sullivan tolak tawaran plea bargain dulu untuk kurangi hukuman, pilih perjuang bukti. “Ia bertahan dengan keyakinan, meski 38 tahun hilang,” katanya. Keluarga Sullivan—termasuk saudarinya Kim Smith—dukung tak henti, meski ia lewatkan pernikahan dan kematian orang tua.

Dampak pada Sistem Peradilan Inggris

Kasus Sullivan picu gelombang kritik pada CCRC dan Pengadilan Banding. Ia gabung deretan salah tangkap seperti Andrew Malkinson (17 tahun penjara) dan Victor Nealon (17 tahun), total lebih 70 tahun penahanan salah. Kelompok bantuan Appeal sebut sistem banding “tak bisa dipercaya” untuk identifikasi cepat kesalahan. Pada November 2025, Sullivan ungkap polisi Merseyside paksa pengakuan palsu, picu investigasi baru atas praktik 1980-an. Pemerintah janji tinjau dana kompensasi—Sullivan layak hingga £1,3 juta, tapi pengacara bilang “tak ada jumlah yang cukup untuk 38 tahun hilang.” Media soroti ketidakadilan: Sullivan keluar tanpa pekerjaan atau keluarga inti, dan kasus ini dorong undang-undang baru soal bukti DNA retroaktif. Keluarga Sindall campur aduk: lega keadilan, tapi sedih pembunuh asli masih bebas—polisi selidiki profil DNA baru.

Kesimpulan

Kisah Peter Sullivan, yang bebas setelah 38 tahun salah tangkap, jadi simbol harapan dan kegagalan sistem peradilan Inggris. Dari vonis sensasional 1987 hingga pembatalan DNA 2025, perjuangannya tunjukkan ketabahan manusiawi di tengah ketidakadilan. Ia tak pahit, tapi tuntut perubahan agar tak ada lagi korban seperti dirinya. Dengan investigasi polisi berlanjut dan tuntutan kompensasi di depan, Sullivan siap mulai hidup baru—mungkin dengan keluarga dan damai. Kasus ini ingatkan: keadilan tertunda bukan keadilan, tapi bukti DNA bisa selamatkan nyawa dan nama baik. Vietnam tangguh, tapi musim hujan ini beri pelajaran pahit: tanpa aksi cepat, korban bisa lebih banyak lagi. Saat air surut, saatnya bangun lebih kuat.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *