Prabowo Buka Suara Tentang Israel dan Iran. Konflik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran, terus menjadi sorotan dunia di tengah eskalasi militer yang mengkhawatirkan. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki peran penting dalam mendorong perdamaian global sesuai amanat konstitusinya. Presiden Prabowo Subianto, yang dikenal aktif dalam diplomasi internasional, baru-baru ini menyampaikan sikap tegas terkait ketegangan Israel-Iran serta isu Palestina. Pernyataannya mencerminkan komitmen Indonesia untuk solusi damai, sekaligus menimbulkan diskusi di dalam dan luar negeri. Artikel ini akan mengulas pernyataan terkini Prabowo tentang Israel dan Iran, konteks diplomasinya, serta dampaknya terhadap posisi Indonesia di panggung global. BERITA BOLA
Sikap Prabowo terhadap Konflik Israel-Iran
Pada Juni 2025, Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik Israel-Iran, yang memanas setelah serangan rudal Israel ke fasilitas militer dan nuklir Iran pada 13 Juni, diikuti serangan balasan Iran dua hari kemudian. Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong pada 16 Juni di Singapura, Prabowo menyerukan gencatan senjata segera dan penyelesaian melalui negosiasi. Ia menekankan bahwa Indonesia, bersama Singapura, mendesak deeskalasi untuk mencegah dampak lebih luas di Timur Tengah. Pernyataan ini diperkuat setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana Prabowo kembali menegaskan pentingnya solusi damai untuk menurunkan ketegangan.
Dukungan terhadap Solusi Dua Negara
Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan menuju perdamaian di konflik Israel-Palestina, yang turut memengaruhi dinamika Israel-Iran. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Jakarta pada 28 Mei 2025, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia siap mengakui Israel jika Palestina diakui sebagai negara berdaulat. Ia menambahkan bahwa Indonesia bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan menyumbang pasukan perdamaian di kawasan tersebut. Pernyataan ini memicu pro dan kontra di dalam negeri, dengan beberapa kalangan seperti Nahdlatul Ulama mendukungnya sebagai konsisten dengan kebijakan lama Indonesia, sementara lainnya mempertanyakan waktu dan implikasinya.
Respon Iran terhadap Sikap Indonesia
Iran memberikan apresiasi atas solidaritas Indonesia terhadap serangan Israel. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, pada 17 Juni 2025, memuji posisi tegas pemerintah dan masyarakat Indonesia, yang menunjukkan dukungan melalui pernyataan publik, surat, dan media. Boroujerdi juga mengundang Prabowo untuk mengunjungi Iran atas nama Presiden Masoud Pezeshkian guna membahas hubungan bilateral. Ia menyebut Prabowo sebagai pemimpin yang aktif dalam diplomasi, menyoroti potensi Indonesia untuk memainkan peran lebih besar dalam mendorong perdamaian global. Dukungan ini menegaskan bahwa sikap Indonesia dianggap berpengaruh di dunia Islam.
Kontroversi dan Tantangan Diplomasi: Prabowo Buka Suara Tentang Israel dan Iran
Pernyataan Prabowo tentang kesiapan mengakui Israel memicu diskusi di Indonesia. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, pada 30 Mei 2025, menyarankan agar Prabowo fokus pada kemerdekaan Palestina, mengingat sejarah pelanggaran Israel terhadap kesepakatan internasional. Pengamat hubungan internasional seperti Teuku Rezasyah menyebut pernyataan Prabowo sebagai langkah hipotetis, mengingat sulitnya Palestina memenuhi syarat negara menurut Konvensi Montevideo 1933. Namun, pendukung seperti MUI dan PBNU menilai langkah ini sebagai strategi moral untuk memajukan kemerdekaan Palestina tanpa mengesampingkan prinsip konstitusi Indonesia.
Prediksi Prabowo dan Implikasi Global: Prabowo Buka Suara Tentang Israel dan Iran
Menariknya, Prabowo telah memprediksi eskalasi Israel-Iran sejak April 2025 dalam wawancara di Hambalang. Ia memperingatkan bahwa serangan AS atau Israel ke Iran bisa memicu Perang Dunia III, dengan Rusia sebagai sekutu Iran bereaksi keras. Prediksi ini menjadi viral setelah serangan Israel pada Juni 2025, menunjukkan kecermatan Prabowo dalam menganalisis geopolitik. Posisi non-blok Indonesia, menurut Prabowo, adalah langkah tepat, meskipun ia mengakui bahwa perang nuklir potensial dapat berdampak pada Indonesia. Pernyataan ini menegaskan bahwa Indonesia harus terus memperkuat diplomasi untuk mencegah krisis global.
Peran Indonesia di Panggung Internasional
Sikap Prabowo mencerminkan ambisi Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam diplomasi global. Dukungan terhadap konferensi tingkat tinggi Prancis-Arab Saudi pada Juni 2025 untuk solusi dua negara menunjukkan keterlibatan aktif Indonesia. Selain itu, seruan Prabowo untuk gencatan senjata di Gaza dan deeskalasi Israel-Iran sejalan dengan amanat UUD 1945 tentang perdamaian dunia. Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB), menjadikannya suara penting dari Global South.
Kesimpulan: Prabowo Buka Suara Tentang Israel dan Iran
Pernyataan Prabowo tentang Israel dan Iran menunjukkan pendekatan diplomasi yang tegas namun hati-hati, menyeimbangkan prinsip kemerdekaan Palestina dengan solusi damai global. Dengan menyerukan gencatan senjata, mendukung solusi dua negara, dan memprediksi risiko eskalasi, Prabowo menegaskan peran Indonesia sebagai mediator di tengah krisis Timur Tengah. Meskipun kontroversial, sikapnya mendapat dukungan dari beberapa kalangan dan pengakuan internasional, seperti dari Iran. Dengan dinamika geopolitik yang terus berubah, Indonesia di bawah Prabowo diharapkan terus memperjuangkan perdamaian, menjaga prinsip non-blok, dan menghindari dampak buruk dari konflik global.