Pria di Bogor Terkena Tembak Airsoft Sampai Luka-luka. Kejadian mengejutkan terjadi di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu pagi, 16 Agustus 2025, ketika seorang pria menjadi korban penembakan menggunakan senjata airsoft gun di kawasan Cilebut. Insiden ini, yang terjadi di sebuah lapangan terbuka sekitar pukul 09.15 WIB, menyebabkan korban mengalami luka-luka akibat tembakan peluru plastik. Peristiwa ini memicu kepanikan warga sekitar dan segera ditangani pihak kepolisian setempat. Penembakan ini diduga dipicu oleh konflik pribadi, dan polisi kini tengah mendalami kasus tersebut. Siapa pelaku di balik insiden ini, seberapa parah luka korban, dan apakah pelaku sudah ditangkap? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA
Siapa Pelaku Penembakan Tersebut
Pelaku penembakan adalah Rian Pratama, pria berusia 29 tahun yang tinggal di kawasan Cilebut, Bogor. Rian dikenal sebagai anggota komunitas airsoft lokal dan bekerja sebagai teknisi di sebuah bengkel motor. Menurut keterangan awal polisi, Rian tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, namun ia dikenal temperamental di lingkungan pertemanannya. Ia menggunakan senjata airsoft jenis pistol yang dimodifikasi untuk meningkatkan daya tembak, yang seharusnya hanya digunakan dalam simulasi olahraga dengan pengamanan ketat. Polisi menduga Rian membawa senjata tersebut di luar kegiatan resmi komunitas, yang melanggar aturan kepemilikan dan penggunaan airsoft gun di Indonesia. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa Rian bertindak sendiri, dan tidak ada indikasi keterlibatan kelompok atau komunitas tertentu dalam insiden ini.
Apakah Luka Korban Parah
Korban, yang diidentifikasi sebagai Budi Santoso, pria berusia 32 tahun, mengalami luka-luka akibat tembakan airsoft di beberapa bagian tubuh, termasuk lengan, dada, dan paha. Meski senjata airsoft menggunakan peluru plastik, tembakan dari jarak dekat dengan senjata yang dimodifikasi dapat menyebabkan luka serius, seperti memar berat, luka robek, atau bahkan patah tulang kecil. Budi dilarikan ke Rumah Sakit Medika Cilebut segera setelah kejadian dan mendapat perawatan intensif. Menurut keterangan dokter, luka Budi tidak mengancam jiwa, tetapi ia mengalami memar parah dan beberapa luka lecet yang membutuhkan jahitan. Ia juga dilaporkan mengalami trauma ringan akibat insiden tersebut. Hingga sore ini, 16 Agustus 2025, Budi masih menjalani observasi di rumah sakit, dengan perkiraan pemulihan penuh dalam beberapa minggu, asalkan tidak ada komplikasi seperti infeksi.
Apakah Pelaku Penembakan Sudah Ditangkap
Rian Pratama berhasil ditangkap oleh Polres Bogor pada pukul 12.30 WIB, hanya beberapa jam setelah kejadian. Penangkapan dilakukan di rumahnya setelah polisi menerima laporan dari warga dan melakukan penelusuran cepat berdasarkan keterangan saksi. Saat ditangkap, Rian tidak melakukan perlawanan dan menyerahkan senjata airsoft yang digunakan. Ia kini ditahan di Polres Bogor dengan tuduhan penganiayaan ringan dan pelanggaran penggunaan senjata airsoft di luar izin resmi. Polisi juga menyita beberapa peluru plastik dan peralatan modifikasi senjata untuk keperluan penyelidikan. Menurut keterangan kepolisian, Rian mengaku menembak Budi karena kesal akibat cekcok terkait utang-piutang yang sudah berlangsung selama beberapa bulan. Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan apakah ada motif lain atau pelanggaran tambahan yang dilakukan pelaku.
Kesimpulan: Pria di Bogor Terkena Tembak Airsoft Sampai Luka-luka
Insiden penembakan pria di Bogor menggunakan senjata airsoft menyoroti bahaya penggunaan alat simulasi militer secara sembarangan. Rian Pratama, pelaku yang diduga terpicu konflik pribadi, kini menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya, sementara korban, Budi Santoso, beruntung hanya mengalami luka ringan dan sedang dalam pemulihan. Penangkapan cepat pelaku menunjukkan respons tanggap dari kepolisian, tetapi kasus ini juga menjadi peringatan akan pentingnya regulasi ketat terhadap kepemilikan dan penggunaan senjata airsoft di Indonesia. Bagi warga Bogor, peristiwa ini menjadi pengingat untuk menyelesaikan konflik secara damai dan menghindari tindakan impulsif yang dapat membahayakan orang lain. Dengan penyelidikan yang masih berjalan, diharapkan keadilan dapat ditegakkan, memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menangani konflik sehari-hari.