Jawaban Puan Maharani Atas Insiden Affan Kurniawan

jawaban-puan-maharani-atas-insiden-affan-kurniawan

Jawaban Puan Maharani Atas Insiden Affan Kurniawan. Insiden tragis yang menewaskan Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, pada demonstrasi di Jakarta pada 28 Agustus 2025, terus menjadi sorotan publik. Affan tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, memicu kemarahan massa dan tuntutan keadilan. Ketua DPR RI, Puan Maharani, akhirnya angkat bicara atas kejadian ini, memberikan pernyataan resmi yang mencerminkan duka cita sekaligus komitmen untuk mengawal kasus ini. Pernyataannya ini menjadi respons terhadap gelombang protes yang menyerukan akuntabilitas dan reformasi aparat keamanan. Berikut adalah ulasan tentang sosok Puan Maharani, tanggapannya atas insiden Affan, dan status hukum anggota Brimob yang terlibat. BERITA BOLA

Siapa Itu Puan Maharani
Puan Maharani adalah politisi senior Indonesia yang menjabat sebagai Ketua DPR RI sejak 2019. Lahir pada 6 September 1973, ia merupakan putri dari mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri dan kader penting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sebelum menjadi Ketua DPR, Puan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014–2019. Dikenal sebagai figur yang vokal dalam isu-isu sosial dan politik, Puan sering menjadi sorotan, baik karena prestasinya maupun kritik terhadap kinerja DPR. Dalam konteks demonstrasi terkini, ia menjadi salah satu tokoh yang didesak untuk merespons keresahan masyarakat, terutama setelah insiden tragis yang menewaskan Affan Kurniawan. Sebagai pimpinan DPR, Puan memiliki peran strategis dalam menjembatani aspirasi rakyat dengan kebijakan legislatif.

Bagaimana Tanggapan Puan Maharani Atas Affan Kurniawan
Puan Maharani menyampaikan pernyataan resmi pada Jumat, 29 Agustus 2025, sebagai respons atas insiden kematian Affan Kurniawan. Dalam keterangannya, ia mengenakan pakaian serba hitam sebagai tanda duka, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Affan. “Atas nama seluruh anggota dan pimpinan DPR RI, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum Saudara Affan Kurniawan. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ujarnya. Puan juga meminta maaf jika DPR belum sepenuhnya menjalankan tugas sebagai wakil rakyat, menegaskan bahwa DPR akan terus berbenah untuk mendengar aspirasi masyarakat. Ia mendesak Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan. Puan menegaskan bahwa DPR akan mengawal proses penyelidikan hingga selesai, memastikan keadilan ditegakkan. Selain itu, ia mengimbau aparat keamanan untuk mengamankan demonstrasi sesuai prosedur tanpa tindakan berlebihan yang dapat melukai masyarakat.

Apakah Brimob Tersebut Akan Dipenjarakan
Tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan taktis saat insiden Affan Kurniawan terjadi telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri serta Propam Mako Brimob. Mereka berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J. Kepala Divpropam Polri, Irjen Abdul Karim, menyatakan bahwa ketujuh anggota ini telah terbukti melanggar kode etik profesi Polri, dan proses pidana sedang berjalan. Namun, apakah mereka akan dipenjarakan tergantung pada hasil penyelidikan lebih lanjut, termasuk bukti-bukti seperti rekaman CCTV, keterangan saksi, dan autopsi jenazah Affan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menyampaikan permintaan maaf dan komitmen untuk menangani kasus ini secara transparan. Jika terbukti ada unsur pidana seperti kelalaian berat atau tindakan sengaja, hukuman penjara bisa diterapkan sesuai hukum yang berlaku. Namun, hingga malam ini, status hukum mereka masih dalam tahap pemeriksaan, dan belum ada putusan final.

Kesimpulan: Jawaban Puan Maharani Atas Insiden Affan Kurniawan
Pernyataan Puan Maharani atas insiden kematian Affan Kurniawan menunjukkan upaya DPR untuk merespons keresahan masyarakat dengan serius. Sebagai Ketua DPR, Puan tidak hanya menyampaikan duka cita, tetapi juga menegaskan komitmen untuk mengawal proses hukum agar berjalan transparan. Sementara itu, tujuh anggota Brimob yang terlibat masih dalam penyelidikan, dengan potensi hukuman pidana jika terbukti bersalah. Respons ini menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan, namun keberlanjutan proses hukum dan dialog dengan demonstran akan menentukan apakah keadilan dapat ditegakkan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang sambil memantau perkembangan kasus ini, agar aspirasi mereka tetap tersampaikan tanpa memicu kericuhan lebih lanjut.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *